Thursday, July 16, 2009

WASPADA EL NINO


Para pakar iklim memperingatkan pola cuaca El Nino sedang berkembang sehingga memperbesar kemungkinan terjadi lagi musim kering dan kebakaran hutan di Indonesia dan Australia.
Para ahli peramal cuaca Australia menambahkan peralihan iklim juga akan merupakan berita buruk bagi para petani karena udara yang lebih kering akan datang pada waktu musim panen.
Wartawan BBC di Sydney, Phil Mercer, melaporkan Biro Cuaca Australia menekankan bahwa perkembangan El Nino bukanlah dipengaruhi oleh ulah manusia namun bagian dari siklus alam.

Pola tersebut terjadi saat perairan tropis di bagian Timur Samudera Pasifik bertambah panas secara tidak wajar.
Pada gilirannya pergerakan uap air dan udara yang lebih panas itu menyebabkan timbulnya kondisi-kondisi yang lebih kering di sejumlah kawasan Asia Pasifik.
Beberapa wilayah di Australia kemungkinan akan mengalami curah hujan di bawah rata-rata sementara peningkatan suhu udara terjadi pada waktu siang hari.

Tekanan pertanian

Udara lebih kering daripada biasanya dan ini memperbesar kemungkinan kebakaran hutan
Perkiraan menurunnya curah hujan akan mendatangkan tekanan yang lebih besar terhadap para petani yang saat ini saja sudah berjuang menghadapi musim kering yang panjang.
Juga ada keprihatinan bahwa produksi minyak kelapa sawit dan karet di Indonesia, Malaysia, serta Thailand akan terpengaruh oleh pola El Nino tersebut.

Setidaknya, terlihat adanya tanda-tanda yang menunjukkan pola seperti itu sedang terbentuk, seperti dijelaskan Dr. Andrew Watkins, pakar senior dari Biro Meteorologi Australia.
Menurutnya temperatur permukaan laut bertambah panas daripada biasanya di Samudera Pasifik, baik di permukaan maupun di bawahnya.
"Hal ini menyebabkan terjadinya musim dingin dan musim semi yang lebih kering daripada kondisi-kondisi normal di Australia bagian timur dan juga di beberapa wilayah Asia, seperti Indonesia dan negara-negara lain," tutur Dr. Andrew Watkins.
"Udara lebih kering daripada biasanya dan ini memperbesar kemungkinan kebakaran hutan," tambahnya.

Pada tahap ini para ilmuwan bidang iklim mengatakan dampak El Nino yang akan terjadi kemungkinan tidak akan seburuk yang Tahun 1990-an.
Saat itu ratusan orang tewas ketika musim kering yang dahsyat melanda berbagai wilayah Asia dan Australia, sementara hujan lebat dan banjir merendam kawasan Amerika Selatan. (bbc.co.uk)

No comments:

Post a Comment