Wednesday, December 19, 2012

ANALISIS PUISI PADAMU JUA


PADAMU JUA
(Amir hamzah)

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Punya rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menusuk ingin
Serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Matahari– bukan kawanku

Kritik obyektif adalah kritik yang menekankan pada struktur karya sastra itu sendiri dengan kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang public pembaca dan situasi jaman yang melahirkan karya sastra itu.
Selain itu puisi objektif juga memperhatikan tema diksi pencitraan, tipograf, unsur bunyi, alur tokoh , penokohan , amanat dalam puisi “padamu jua” dari amir hamzah ada beberapa unsur intrinsic yang dapat di analisis, diantaranya :
Segala cinta si aku (kepada kekasihnya yang baru) habis terkikis tak bersisa, hilang terbang sebagai halnya burung yang lepas, maka siaku pulang kembali kepada kekasihnya yang lama seperti dahulu, sebelum mempunyai kekasih yang baru.
Puisi amir hamzah dengan judul “padamu jua” berlatar belakang mengenai kehidupan seorang manusia yang bertemakan cinta, hal yang menjadi unsur pokok dalampuisi ini adalah seorang kekasih (gadis) yang sangat sabar menanti kekasihnya (si aku) dalam kesunyianya, tanpa pamrih demi cintanya.

1)      Berdasarkan Tema
Jika dilihat dari isi puisi yang tercantum dalam setiap baitnya menurut saya puisi tersebut bertemakan cinta, akan tetapi dalam puisi tersebut bukan menggambarkan perasaan cinta saja, melainkan puisi tersebut juga menggambarkan kasih saying serta kesetiaan, kesabaran,     
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Penyair puisi (amir hamzah) sudah berhasil menggambarkan sebuah penantian terhadap seseorang yang pernah menjadi kekasihnya dan berharap untuk kembali lagi padanya.

2)      Berdasarkan Diksi (Pemilihan Kata)
Menurut saya penggunaan diksi yang di gunakan oleh “amir hamzah” dalam puisi diatas, secara umum menggunakan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjdai abadi  seperti dahulu jendela, sabar, setia rindu, tetapopi pemilihan kata dalam puisi “padamu jua” pada dasarnya juga mempunyai arti yang sedikit suliy\t untuk dipahami ,
Misalnya pada bait ke enam
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menusuk ingin
Serupa dara di balik tirai
Berdasarkan pemilihan kata yang digunakan dalam puisi diatas, karena ada beberapa pemilihan kata yang mempunyai makna asing misalnya kata nanar, gila sasar, padamu jua, pelik, dara dibalik tirai, sehingga diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian, sehingga kata-kata menjadi lebih konkret.
 3)      Berdasarkan Pencitraan
Menurut saya, dalam bait puisi “padamu jua”, pencitraan yang digunakan  pengarang berupa citra rabaan dan pengelihatan, karena kata dalam bait puisi diatas merupakan pilihan kata yang menggambarkan perasaan penyair misalnya : kerinduan terhadap kekasihnya.
Terdapat pada bait ke tiga
Satu kekasihku
Aku manusia
Punya rasa
Rindu rupa
Berdasarkan pencitraan diatas, citra rabaan dan pengelihatan yang merangsang indera di pergunakan dalam : aku manusia rindu rasa, rindu rupa.
 4)      Berdasarkan Tipografi
Menurut saya pada bait puisi  tersebut terkesan menyedihkan, karena mempunyai makna tentang penantian dan kesetiaan terhadap kekesihnya yang pergi meninggalkan (engkau) hanya untuk mencari kekasihh baru, meskipun demikian (si engkau) tetap berharap bahwa kekasihnya akan kembali kepadanya lagi.
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Matahari– bukan kawanku




5)      Berdasarkan Unsur Bunyi
Jika dilihat dari bait puisi diatas, kata yang digunakan oleh penyair puisi “padamu jua” (amir hamzah) di dominasi oleh bunyi vocal.
-          Judul puisi “padamu jua” urutan vokalnya : a,,a,u,u,a
-          Bait Pertama di dominasi bunyi vocal      : i dan u  
-          Bait Kedua di dominasi bunyi vocal        : a dan u  
-          Bait Ketiga di dominasi bunyi vocal        : a dan u  
-          Bait Keempat di dominasi bunyi vocal     : i dan u  
-          Bait Kelima di dominasi bunyi vocal        : a dan u  
-          Bait Keenam di dominasi bunyi vocal      : a dan i
-          Bait Ketujuh di dominasi bunyi vocal      : i dan u  
Dalam tiap bait puisi “padamu  jua”yang paling dominannya vocal a da u. pada puisi ini banyak menggunakan bunyi vocal dibandingkan bunyi konsonan. Dalam hal ini ada juga yang membatasi paduan bunyi konsunan pada kata-kata yang berbeda pada satuan lirik yang sama
 6)      Berdasarkan Alur
Menurut saya alur yang digunakan puisi diatas adalah alur mundur karena susuynan yang menunjukan masa lalu akan kembali lagi
lalu waktu-Bukan giliranku
Matahari–bukan kawanku
Sehingga pada dasarnya pengarang menunggu sesuatu yang ia harapkan dapat kembali lagi padanya, entah itu kapan kembalinya
 7)      Berdasarkan Tokoh Dan Penokohan
Jika dilihat dari tokoh “aku” ia memiliki karakter yang optimis dan sabar, karena ia mengharapkan sesuatu yang tidak pernah akan dapat ia temui secara langsung, kecuali bila ia sudah mati, si aku tetap tak dapat menemui tuhan karena ia masih hidup
Jika dilihat dari tokoh engkau, memiliki karakter cemburu karena ia selalu curiga terhadap kekasihnya.
 8)      Berdasarkan Amanant
Menurut saya manat yang terkandung dalam puisi “padamu jua” adalah jika ada seseorang yang mencintai kita dengan setulus hati maka janganlah pernah kita beruysaha untuk mencari cinta yang lain karena cinta yang baru, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang baru juga, dengan demikian ketika kita mencintai dan dicintai oleh seseorang maka. Cintailah dia dengan setulus hatumu, sebelum ia meninggalkanmu, penyesalan selalu datang dari belakang.

download file word disini : download file doc

Friday, December 14, 2012

Karya Tulis KEGIATAN PERINDUSTRIAN DAN PERTANIAN DI INDONESIA



Karya Tulis

KEGIATAN PERINDUSTRIAN DAN PERTANIAN DI INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia  












 







Disusun oleh:
Cornelia Yolanda (05)
XI IPA 2

SMA NEGERI 1
MRANGGEN DEMAK
2012 / 2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,  Puji Syukur kami persembahkan Kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan  Karya Tulis  ini tepat waktu dan tanpa kesulitan yang berarti.
Akhirnya Semoga Karya Tulis  ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca. Tak lupa kritik dan saran yang membangun  kami nantikan bagi para pembaca untuk lebih meningkat kreativitas kami di masa depan.

PENYUSUN













MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Today is better than yesterday and tomorrow will be better than today


PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan kepada:
1.      Bapak dan ibu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun spiritual.
2.      Kepada teman – teman semua yang telah membantu terciptanya karya tulis ini










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah matapencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).
Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.
 Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan

B.      Rumusan Masalah
Dalam Karya Tulis ini akan dibahas mengenai pengertian kegiatan perindustrian dan pertanian.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.     Kegiatan Industri
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan politik.
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah matapencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).
Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.
Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.
Cabang-cabang industri
Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:
·         Makanan dan minuman
·         Tembakau
·         Tekstil
·         Pakaian jadi
·         Kulit dan barang dari kulit
·         Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
·         Kertas dan barang dari kertas
·         Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
·         Batu bara, minyak dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
·         Kimia dan barang-barang dari bahan kimia
·         Karet dan barang-barang dari plastik
·         Barang galian bukan logam
·         Logam dasar
·         Barang-barang dari logam dan peralatannya
·         Mesin dan perlengkapannya
·         Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
·         Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya
·         Radio, televisi, dan peralatan komunikasi
·         Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
·         Kendaraan bermotor
·         Alat angkutan lainnya
·         Furniture dan industri pengolahan lainnya


B.      Kegiatan Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Sisi yang berseberangan dengan pertanian industrial adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.












BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Kegiatan Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.

B.      Saran
Perindustrian dan Pertanian merupakan tulang punggung sebuah bangsa  terutama bangsa kita Indonesia pemerintah harusnya melindungi nasib para petani dan buruh pabrik bukan memperbudak dan menipu mereka.





DAFTAR PUSTAKA









download file di sisni : download google drive