PADAMU JUA
(Amir hamzah)
Habis kikis
Segala cintaku
hilang terbang
Pulang kembali
aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil
kemerlap
Pelita jendela
di malam gelap
Melambai pulang
perlahan
Sabar, setia
selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Punya rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata
merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku
dalam cakarmu
Bertukar
tangkap dengan lepas
Nanar aku gila
sasar
Sayang berulang
padamu jua
Engkau pelik
menusuk ingin
Serupa dara di
balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu
seorang diri
Lalu waktu –
bukan giliranku
Matahari– bukan
kawanku
Kritik
obyektif adalah kritik yang menekankan pada struktur karya sastra itu sendiri
dengan kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang public pembaca dan
situasi jaman yang melahirkan karya sastra itu.
Selain
itu puisi objektif juga memperhatikan tema diksi pencitraan, tipograf, unsur
bunyi, alur tokoh , penokohan , amanat dalam puisi “padamu jua” dari amir
hamzah ada beberapa unsur intrinsic yang dapat di analisis, diantaranya :
Segala
cinta si aku (kepada kekasihnya yang baru) habis terkikis tak bersisa, hilang
terbang sebagai halnya burung yang lepas, maka siaku pulang kembali kepada
kekasihnya yang lama seperti dahulu, sebelum mempunyai kekasih yang baru.
Puisi
amir hamzah dengan judul “padamu jua” berlatar belakang mengenai kehidupan
seorang manusia yang bertemakan cinta, hal yang menjadi unsur pokok dalampuisi
ini adalah seorang kekasih (gadis) yang sangat sabar menanti kekasihnya (si
aku) dalam kesunyianya, tanpa pamrih demi cintanya.
1) Berdasarkan
Tema
Jika dilihat dari isi puisi yang tercantum dalam
setiap baitnya menurut saya puisi tersebut bertemakan cinta, akan tetapi dalam
puisi tersebut bukan menggambarkan perasaan cinta saja, melainkan puisi
tersebut juga menggambarkan kasih saying serta kesetiaan, kesabaran,
Habis kikis
Segala cintaku
hilang terbang
Pulang kembali
aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil
kemerlap
Pelita jendela
di malam gelap
Melambai pulang
perlahan
Sabar, setia
selalu
Penyair puisi (amir hamzah) sudah berhasil
menggambarkan sebuah penantian terhadap seseorang yang pernah menjadi
kekasihnya dan berharap untuk kembali lagi padanya.
2) Berdasarkan
Diksi (Pemilihan Kata)
Menurut saya penggunaan diksi yang di gunakan oleh
“amir hamzah” dalam puisi diatas, secara umum menggunakan bahasa yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari hingga menjdai abadi seperti dahulu jendela, sabar, setia rindu,
tetapopi pemilihan kata dalam puisi “padamu jua” pada dasarnya juga mempunyai
arti yang sedikit suliy\t untuk dipahami ,
Misalnya
pada bait ke enam
Nanar aku gila
sasar
Sayang berulang
padamu jua
Engkau pelik
menusuk ingin
Serupa dara di
balik tirai
Berdasarkan pemilihan kata yang digunakan dalam
puisi diatas, karena ada beberapa pemilihan kata yang mempunyai makna asing
misalnya kata nanar, gila sasar, padamu jua, pelik, dara dibalik tirai,
sehingga diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian, sehingga kata-kata
menjadi lebih konkret.
3) Berdasarkan
Pencitraan
Menurut saya, dalam bait puisi “padamu jua”,
pencitraan yang digunakan pengarang
berupa citra rabaan dan pengelihatan, karena kata dalam bait puisi diatas
merupakan pilihan kata yang menggambarkan perasaan penyair misalnya : kerinduan
terhadap kekasihnya.
Terdapat pada bait ke tiga
Satu kekasihku
Aku manusia
Punya rasa
Rindu rupa
Berdasarkan pencitraan diatas, citra rabaan dan
pengelihatan yang merangsang indera di pergunakan dalam : aku manusia rindu rasa, rindu rupa.
4) Berdasarkan
Tipografi
Menurut saya pada bait puisi tersebut terkesan menyedihkan, karena
mempunyai makna tentang penantian dan kesetiaan terhadap kekesihnya yang pergi
meninggalkan (engkau) hanya untuk mencari kekasihh baru, meskipun demikian (si
engkau) tetap berharap bahwa kekasihnya akan kembali kepadanya lagi.
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Matahari– bukan kawanku
5) Berdasarkan Unsur Bunyi
Jika dilihat dari bait puisi diatas,
kata yang digunakan oleh penyair puisi “padamu jua” (amir hamzah) di dominasi
oleh bunyi vocal.
-
Judul
puisi “padamu jua” urutan vokalnya : a,,a,u,u,a
-
Bait
Pertama di dominasi bunyi vocal : i
dan u
-
Bait
Kedua di dominasi bunyi vocal : a dan
u
-
Bait
Ketiga di dominasi bunyi vocal : a
dan u
-
Bait
Keempat di dominasi bunyi vocal : i
dan u
-
Bait
Kelima di dominasi bunyi vocal : a
dan u
-
Bait
Keenam di dominasi bunyi vocal : a
dan i
-
Bait
Ketujuh di dominasi bunyi vocal : i
dan u
Dalam tiap bait puisi “padamu jua”yang paling dominannya vocal a da u. pada
puisi ini banyak menggunakan bunyi vocal dibandingkan bunyi konsonan. Dalam hal
ini ada juga yang membatasi paduan bunyi konsunan pada kata-kata yang berbeda
pada satuan lirik yang sama
6) Berdasarkan
Alur
Menurut saya alur yang digunakan puisi diatas adalah
alur mundur karena susuynan yang menunjukan masa lalu akan kembali lagi
lalu waktu-Bukan
giliranku
Matahari–bukan
kawanku
Sehingga pada dasarnya pengarang menunggu sesuatu
yang ia harapkan dapat kembali lagi padanya, entah itu kapan kembalinya
7) Berdasarkan
Tokoh Dan Penokohan
Jika dilihat dari tokoh “aku” ia memiliki karakter
yang optimis dan sabar, karena ia mengharapkan sesuatu yang tidak pernah akan
dapat ia temui secara langsung, kecuali bila ia sudah mati, si aku tetap tak
dapat menemui tuhan karena ia masih hidup
Jika dilihat dari tokoh engkau, memiliki karakter
cemburu karena ia selalu curiga terhadap kekasihnya.
8) Berdasarkan
Amanant
Menurut saya manat yang terkandung dalam puisi
“padamu jua” adalah jika ada seseorang yang mencintai kita dengan setulus hati
maka janganlah pernah kita beruysaha untuk mencari cinta yang lain karena cinta
yang baru, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang baru juga, dengan demikian
ketika kita mencintai dan dicintai oleh seseorang maka. Cintailah dia dengan
setulus hatumu, sebelum ia meninggalkanmu, penyesalan selalu datang dari
belakang.
download file word disini : download file doc
download file word disini : download file doc